Penyebab Anda Sering Mengalami Gejala Kesemutan
Rasanya tidak ada orang yang tak pernah mengalami kesemutan seperti di tangan, lengan, kaki, terutama Anda para penghobi olahraga. Namun Anda perlu waspada jika sensasi tersebut muncul cukup sering atau terus-menerus karena pemicunya mungkin tak sesepele yang Anda pikirkan.
Sebagaimana yang diwartakan Alodokter, dalam dunia kedokteran kesemutan disebut parestesia. Gejalanya adalah kebas (mati rasa), bagian tubuh tertentu menjadi lemah, atau seperti ditusuk-tusuk jarum. Lalu kesemutan seperti apa yang berbahaya? Mari kita bahas satu per satu sekaligus solusi untuk mengatasinya.
Pemicu Sensasi Kesemutan Ringan dan Berat
Ada dua pemicu munculnya kesemutan pada bagian tubuh Anda, pertama adalah pemicu umum atau ringan, dan kedua merupakan pertanda penyakit berbahaya. Untuk kesemutan ringan umumnya terjadi dalam durasi yang singkat seperti saat seseorang diam pada posisi yang sama dalam waktu yang lama. Ini misalnya saat duduk bersimpuh atau tertidur dengan kepala menindih tangan. Kondisi demikian ini menimbulkan tekanan yang menyebabkan saraf terjepit. Akibatnya otak kita tak memperoleh cukup informasi tentang indera peraba yang seharusnya berasal dari saraf yang tertekan atau terjepit ini.
Tidak hanya menekan saraf, jepitan tersebut juga menyempitkan pembuluh arteri sehingga aliran darah dan oksigen menuju saraf jadi terhambat. Inilah yang menyebabkan tubuh menjadi mati rasa sampai sensasi seperti dikerubuti banyak semut atau kesemutan nyeri.
Untuk mengatasinya Anda hanya perlu mengubah posisi tubuh dan sensasi kesemutan akan berangsur menghilang. Tetapi jika rasa tidak nyaman ini berlangsung terus-menerus dan berulang bahkan saat tidak ada pemicunya, bisa jadi ini adalah gejala penyakit. Bilamana kesemutan tetap ada dan bertambah berat, Anda perlu langsung mengunjungi dokter dan berkonsultasi.
Untuk menjawab pertanyaan sering kesemutan di tangan dan kaki gejala apa, Anda perlu menyimak daftar penyakit dengan gejala tersebut berikut.
● Diabetes
Faktanya kesemutan dan mati rasa pada telapak kaki dan tangan bisa menjadi gejala awal serangan diabetes atau kencing manis karena gangguan pada pembuluh darah kecil. Selanjutnya sensasi tersebut akan merambat ke kaki bagian atas dan lengan yang merupakan pertanda terjadinya kerusakan saraf.
Anda perlu mewaspadai kondisi ini karena mungkin juga terjadi penurunan rasa di area yang terkena. Artinya Anda cenderung tidak merasakan perubahan suhu atau rasa sakit sehingga dapat menyentuh sesuatu tanpa sadar jika itu bisa membakar atau melukai kulit. Luka atau lecet kecil tanpa sepengetahuan Anda bisa jadi lebih parah karena keterlambatan penanganan dan berkembang menjadi gangrene. Untuk mengatasi luka demikian ini Anda membutuhkan perawatan khusus oleh ahlinya.
● Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Apakah Anda seorang musisi, aktif menggunakan komputer, atau ibu rumah tangga yang sibuk dan akhir-akhir ini sering mengeluhkan kesemutan parah? Bisa jadi Anda mengalami gangguan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sesuai namanya, carpal tunnel adalah semacam terowongan yang terdapat di pergelangan tangan kemudian melebar hingga telapak tangan.
Di bagian dalam “terowongan” ini terdapat saraf medianus yang lambat-laun bisa tertekan akibat aktivitas tangan secara terus-menerus. Inilah alasannya Anda kemudian mengalami kesemutan di tangan yang bisa ringan atau berat. Jika stretching, istirahat, dan penggunaan wrist support tidak membantu, segera hubungi dokter untuk menangani pangkal persoalan penyebab kesemutan Anda.
● Kekurangan vitamin
Ternyata tubuh kekurangan vitamin B1, B6, B12 dapat berdampak pada kesehatan saraf Anda. Akibatnya Anda akan lebih sering mengalami rasa kebas serta sensasi menggelitik terutama pada tangan dan kaki. Anda perlu segera mengatasi kondisi tersebut untuk mencegah kerusakan saraf yang menimbulkan mati rasa. Cara menghilangkan kesemutan di tangan akibat defisiensi vitamin adalah dengan mengkonsumsi makanan sumber vitamin B kompleks. Ini misalnya sayuran hijau, susu, salmon, telur, hati, dan lain-lain. Namun bila kesulitan mengkonsumsi hidangan dengan menu sehat dan seimbang, suplemen nutrisi saraf bisa jadi alternatif.
● Cedera
Dalam beberapa kasus, sensasi mati rasa, kesemutan parah, atau terbakar dapat mengindikasikan cedera serius. Mintalah bantuan medis, jika kesemutan yang Anda rasakan terjadi setelah terjatuh atau mengalami kecelakaan dan merasakan kondisi ini:
● cedera punggung, leher, atau kepala
● ketidakmampuan untuk berjalan atau bergerak
● kehilangan kesadaran, meskipun hanya untuk waktu yang singkat
● perasaan bingung atau kesulitan berpikir jernih
● bicara cadel/pelat
● penglihatan jadi kabur
● lemah atau merasa sakit
● tidak dapat mengontrol BAK dan BAB
● Penyakit gangguan kekebalan tubuh
Penyakit yang terkait dengan imunitas atau kekebalan tubuh juga dapat memunculkan gejala kesemutan. Seperti lupus misalnya, yang sistem imunitasnya justru menyerang jaringan tubuhnya sendiri, termasuk sistem saraf. Inilah sebabnya penderita mengalami kesemutan.
Orang dengan HIV/AIDS juga sering merasa kesemutan akibat serangan virus yang menginfeksi persarafan. Akibatnya bukan hanya rasa tidak nyaman seperti digelitik tapi juga mengalami kondisi mati rasa pada beberapa bagian tubuh.
Multiple sclerosis membuat imunitas tubuh menyerang selubung mielin lemak di sekitar serabut saraf di seluruh tubuh Anda. Inilah kemudian yang memicu gejala kesemutan di tangan dan kaki bahkan sampai menyebabkan kerusakan saraf.
Cara Mengatasi Kesemutan yang Berulang Akibat Penyakit
Ternyata penyebab mati rasa dan kesemutan begitu bervariasi sehingga cara mengatasi kesemutan juga tergantung pada penyebab gejala yang Anda alami. Perawatan secara medis akan berkonsentrasi untuk mengatasi gangguan kesehatan yang menjadi pemicu. Ini misalnya merekomendasikan pola makan sehat serta mendorong penderita untuk mengatasi tingkat gula darahnya secara berkala.
Berikutnya untuk pasien dengan kekurangan vitamin, dokter dapat memberikan suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi saraf. Sementara untuk kasus kesemutan pada jari tangan akibat CTS, pada keadaan yang sudah parah, dokter mungkin perlu melakukan tindakan pembedahan.
Demikian pula dengan gangguan kekebalan tubuh yang umumnya memerlukan perawatan seumur hidup, tenaga medis dapat membantu meringankan gejala mungkin dengan obat-obatan. Tindakan medis yang tepat hanya dapat diputuskan setelah dokter melakukan diagnosis dari hasil tes kesehatan yang Anda lakukan.